Antara Batik dan Jas berdasi (Tokyo story)

Tokyo, 6 October 2008

Detak jantungku terus bernyanyi, di tengah suasana yang amat menakutkan ini. Ya Allah, saya sedang menuju detik-detik presentasiku yang amat menegangkan. Bayangkan..saya harus berdiri di depan 900an manusia yang berasal dari berbagai belahan dunia, dari Amerika serikat hingga Monggolia. Ini kali pertama aku berbicara di depan forum internasional, dan parahnya lagi menggunakan bahasa inggris.

Saya sangat beruntung terpilih untuk mewakili IPB dalam program pertukaran pelajar dengan Tokyo University of Agriculture. Kesempatan ini sekaligus menjadikan pengalaman kali pertama saya naik pesawat dan keluar negeri. Memang agak norak, tapi untuk saya memang itu seuatu kemewahan. Event utama di program ini adalah presentasi tentang makalah yang dibuat, dan karena itu saya sangay tegang.

Ketegangan ini bukan sekedar masalah harga diri pribadi, tapi harga diri bangsa. Indonesia, aku ga mau orang berpikir orang Indonesia payah hanya karena mereka melihat presentasiku yang tak terarah.

“And the next presenter will be Mr. Muhammad T. Assyaukani from Bogor Agricultural University Indonesia, please welcome Mr. Muhammad on the stage”

Deg…ini lah waktunya, tak terhitung berapa kali aku berdoa Robbi Shrohli Sodri, dan berapa kali aku latihan tapi tetap saja jantung ini tak mau di ajak kompromi.

“Good morning ladies and gentlement, it a great honor for me to stand in fron of you all the participant of the 8th International Student Forum….”

Akhirnya lepas juga suara ku, entah kenapa aku merasa sangat bangga dengan negaraku saat itu… dan aku merasa i have to fight, lalu aku berpindah dari belakang podium menuju bagian depan panggung dan sedikit berjalan sambil menggerakkan tangan, serasa aku terinspirasi barrack obama dan ingin menyihir semua orang yg mendengarkan pidatonya…

“Oke the purpose of my presentation is to describe to you about current condition of food security in Indonesia and…

Presentasiku pun mulai mengalir, sengaja sedikit aku sematkan beberapa foto panorama Indonesia seperti Sawah bali, gunung Agung, Hutan tropis, Batik Yogya sampe Kue Brownies (lho kok jauh banget:).. dan tak lupa di slide terakhir aku sematkan gambar sekawanan burung terbang dari slide mr. Dahrul dan logo visit Indonesia 2008 sekaligus menutup presentasi

” Ladies and Gentlement, i belief, like this birds, flying in groups and help each other…together we can make a better future for You for me and for our children, Arigatou gozamaisuta..”

Dan tepuk tangan pun bergemuruh, aku merasa puas bisa membawakan presentasi ini, dan aku lebih puas lagi karena aku memawakannya dengan menggunakan baju batik. Padahal sejam sebelum aku pergi aku masih bingung antara memilih jas berdasi ataupun batik, namun rasa cinta ku pada tanah air membuatku memilih batik hijau ini, its awesome..

Kebanggaan ini ditambah dengan rasa puas karena seorang dosen jepang, Mr. Inaizumi memujiku dan menyatakan tertarik dengan presentasiku. Begitu juga Alex dari meksiko, orang yg belum kenal sama sekali tapi dia bilang “Great presentation, i like your style..”, dan juga Felipe dari brazil “Good presentation its look like you have lot of preparation for it..”. hah leganya…

Oke..but that’s not the point that i want to say to you guys, you know kadang kita merasa under estimate pada bangsa kita sendiri, padahal ketika berkumpul dengan rekan2 dari 19 negara aku sangat percaya bahwa suatu saat kita dapat memimpin mereka. Presentasi mereka tidak jauh kualitasnya dengan kita, kemampuan bicara mereka pun sama rata dengan kita, kecerdasan mereka.. ahh.. sama saja. Aku yakin kita bisa…

Me and another country delegates

Percayalah, kita belum terlalu tertinggal, ada sebuah optimisme pada hati ini bahwa kita punya sumber daya manusia dan alam yang luar biasa, aku yakin selama hati kita punya kemauan dan cinta kita pada bangsa ini selalu terjaga.. yakinlah harapan itu selalu ada. Kita pasti bisa,  Indonesia pasti bergerak, berdiri tegak di hadapan bangsa-bangsa yang lain. Bersama-sama kita yakin karena keyakinan adalah modal pertama bagi kita tuk berubah, jaya terus bangsa ku, aku cinta Indonesia…