Membuat Iklan TV yang Berhasil

Tahukah Anda berapa uang yang harus dikeluarkan suatu produk untuk iklan di TV? Tak kurang dari 8 milyar rupiah sekali campaignnya. Kalo kita ga bisa bayangin 8 M itu sebanyak apa.. yaa kira kira kalau semua dibeliin mecin, jumlahnya cukup untuk bikin bego anak se indonesia :). Padahal kalau kita nontin tv, iklan yang bersilewaran hilir mudik itu selalu diabaikan , kalau ga channel nya yang dipindah, kitanya yg pindah tempat duduk. Andaikan sempet ketonton juga tuh iklan, biasanya ga pernah inget cerita atau pesannya, paling yg diingat cuma aktornya aja. Itupun kalo aktornya cantik bak dian sastro.

Sebagai Markerter yang salah satu tugas utamanya bikin iklan produk (dan ngabisin uang perusahaan g iklan ga mutu :), kenyataan bahwa iklan yg kita buat tidak diperhatikan adalah kenyataan yang menyakitkan dan menyayat hati, perasaan, jiwa dan raga (mulai lebay). Padahal bikin iklan itu paling cepat prosesnya 4 bulan, itu belum termasuk bumbu bumbu dimarahin, berantem, reshoot dan tetek bengek yg membuat proses bikin iklan tv jadi bak sinetron Tersanjung yang penuh drama tak jelas kapan ujungnya.

Jadi kalo proses membuat iklan itu begitu melodramatic , lantas apa yang ,menjadi kunci sukses sebuah iklan tv?

Sepanjang karir Marketing saya, tak kurang dari 10 iklan tv yang saya buat, ada yang luar biasa berhasil menaikkan sales seperti Energen 7 dari 10, Torabika Cappucino vincent desta , ada yg lumayan, tapi banyak juga yang cuma buang uang perusahaan alias ga berhasil.. hiks… ,maafkan aku bos…. tapi dari beberapa iklan itu plus learning dri produk lain, plus info dari seorang konsultan, saya menyimpulkan…

Iklan yang berhasil itu, adalah iklan yang menggerakan bibir.

Lho opo iki maksudnya gerakin bibir? Kamsudnya, Iklan TV itu harus sesuatu yang kalo kita nonton cuma dalam 30 detik, tapi bisa  Bikin sedih, senyum, ketawa, khawatir, penasaran atau kagum. Singkat kata, iklan harus bisa membangkitkan emosi agar bisa diingat.

Sainsnya simple, sebagai manusia, percaya atau tidak, kita hanya mengingat kejadian yang ada unsur emosi di sana. Kita sudah tidak ingat apa rumus fisika untuk Percepatan dan Kecepatan, tapi kita masih ingat ketika pertama kita menyatakan cinta kan? Kita udah lupa rumus mengitung luas kubus dan balok, tapi masih inget kapan pertama kali bisa ngomong huruf “R” :).  Setidaknya ada dua hormon manusia yang bertanggung jawab soal emosi itu, dopamin dan oksitosin. Dopamin itu hormon yg membuat kita bahagia, ketawa dan degdegan.  Sementara oksitosin itu yang suja bikin kita mellow, sedih, simpati, dan khawatir.

Iklan Torabika Cappucino bisa bikin kita ketawa dg tingkah polah vincent dan desta, hal yg sama kalo kita lihat iklan bengbeng panas dingin yang lebay abiezz. Iklan Energen 7 dri 10 kurang gizi sarapan, menyadarkan dan sedikit , membuat khawatir para ibu yang anaknya jarang mau sarapan. Iklan bebelac yang cuma peluk2 dan cium2 di samping kolam renang juga bisa works, karena semua ibu pingin dipeluk oleh anaknya.